Sabtu, 22 September 2012

Adakah deadline untuk hal yang satu ini..?? >_<'


Menikah adalah peristiwa sakral sekaligus spesial. Momen indah yang idealnya dilakukan satu kali seumur hidup, sehingga membutuhkan persiapan lahir dan batin, juga kemantapan hati untuk hidup berdampingan dengan pasangan, selamanya. Terdengar manis, tapi untuk menuju ke sana ternyata nggak melulu melewati rencana panjang supermatang. Banyak jalan nggak terduga yang mengantarkan seseorang ke pelaminan, salah satunya deadline.

Deadline, artinya ada batas waktu dan jadwal tertentu yang merupakan harga mati. Penuhi batas waktu itu, atau lupakan sama sekali. Memutuskan menikah, seperti yang sudah dikatakan, membutuhkan kemantapan hati dan perlu mempertimbangkan berbagai hal. Tapi, bagaimana jika deadline menikah terus membayangi dan “meneror” hidup kita? Bagaimana menyelaraskan kebutuhan untuk memenuhi target dengan kemantapan hati tanpa terbawa emosi sesaat, juga perencanaan rumah tangga yang matang?

"Sadar atau nggak, deadline hanya akan membuat siapa pun terburu-buru mengambil sikap, kehilangan fokus pada masalah yang lebih penting: kesiapan mental dan pertimbangan matang sebelum memutuskan beranjak ke hubungan yang lebih jauh."

Ingat, pernikahan bukan final, melainkan start. Untuk menuju permulaan “hidup baru” itu perlu perencanaan masa depan yang matang, lepas dari pas atau nggak dengan deadline. Daripada memikirkan batas waktu yang kian dekat, seperti dalam The Hard Questions: 100 Essential Questions To Ask Before You Say ’I Do’-nya Susan Piver, lebih baik memikirkan apa yang akan kamu lakukan saat sudah berumah tangga nanti, dari penyesuaian diri, tempat tinggal, rencana memiliki anak, pembagian tugas rumah tangga, dan hal lainnya. Kalau sudah siap “bertemu” dengan banyak hal baru yang nggak bisa disepelekan itu, baru kejarlah targetmu untuk menikah!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar