Seumur
hidupnya, si elang berpikir bahwa ia adalah seekor ayam, dan ia
melakukan segala hal yang dilakukan oleh ayam-ayam. Menggaruk-garuk
sampah atau tanah untuk mencari bulir-bulir beras dan serangga untuk
dimakan. Berkokok. Mengepak-ngepakkan sayapnya seperti ayam dan mencoba
terbang namun tak pernah lebih tinggi dari setengah kaki dari tanah (dan
hanya seperti itulah layaknya seekor ayam ketika terbang).
Tahun-tahun
berlalu. Sang elang pun kini tumbuh tua. Suatu hari, ia melihat seekor
burung yang sangat mengagumkan jauh di langit berawan. Terbang dengan
keagungan dan gemulai dalam hembusan arus angin yang kuat, membumbung
tinggi di angkasa dengan kepakan sayapnya yang kuat dan keemasan.
“Burung yang sangat indah!” ujar si elang kepada tetangganya. “Burung apa itu?”
“Itu
adalah seekor elang - pemimpin para burung-burung,” celetuk
tetangganya. “Tapi jangan pernah engkau memikirkannya. Kamu takkan
pernah bisa menjadi seperti dirinya.”
Maka si elang itu pun tak pernah mencoba memikirkannya kembali dan ia pun mati dengan berpikir bahwa ia adalah seekor ayam.
Bahan Renungan:
Terkadang
tanpa kita sadari, apa yang membuat kita gagal dalam hidup ini adalah
akibat dari perkataan orang disekitar kita yang mencoba meyakinkan kita
bahwa kita ‘TIDAK BISA’ melakukan suatu hal.
Jadi
tak ada salahnya bila kita bersikap ‘tuli’ terhadap perkataan-perkataan
pesimis yang simpang siur. Cobalah untuk selalu berpikir terbuka, tetap
berusaha dan berpikir bahwa ‘AKU BISA’.
Aku
teringat dengan salah seorang teman sekelasku yang dulu pernah
menertawai impianku. Lalu aku pun berpikir, apa haknya menertawaiku?
Yang mempunyai hidup ini adalah diriku, yang lebih mengenal diriku dan
kemampuanku sudah barang tentu hanyalah diriku.
Jadi
janganlah pernah membiarkan mereka-mereka yang memiliki pikiran negatif
unuk memudarkan impian kita dan menjauhkannya dari kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar